- WIBESITE
Kita membutuhkan sebuah Alamat Website (domain/URL) yang mudah di ingat, agar pengguna Internet dapat dengan mudah menemukan Website kita. Domain adalah nama dari website, misalnya yahoo.com, google.com, namaanda.com dan sebagainya. Sedangkan Hosting adalah tempat untuk menyimpan file di internet. Jika diibaratkan rumah, maka alamat rumah adalah domain, dan rumah tempat tinggal adalah hosting. Kita daftarkan pertama kali domain yang kita inginkan, misalnya namaanda.com. Setelah website jadi, kita tidak bisa membiarkannya begitu saja website kita tanpa kita memanajenya. Adapun salah satu caranya adalah dengan mempromosikannya website kita di dunia internet itu sendiri. Salah satu cara yang paling penting dan terbukti efektif adalah dengan pertukaran banner dan mendaftarkannya pada search engine di internet (seperti Alta Vista, Google, Fast Search, HotBot, Lycos, Excite, NetCrawler, dll). Website yang telah kita buat, jangan dibiarkan saja tanpa kita kontrol dan kita awasi. Kita hendaknya menganalisis setiap perkembangan hasil website kita dalam dunia internet. Bagaimana pengunjungnya setiap harinya apakah mengalami kenaikan atau malah sebaliknya, bagaimana dampaknya terhadap usaha kita apakah mengalami keuntungan ataupun kerugian harus kita analisis demi optimalnya website yang selama ini kita bangun.
Ø Apa yang menyebabkan suatu website disebut berkualitas baik?
- Target audience yang tepat (tampilan, atau bahasa)
- Menarik secara estetika
- Waktu download yang cepat
- Kemudahan navigasi
- Kemudahan penggunaan
- Kompatibel dengan berbagai macam browser
- Kompatibel dengan bermacam resolusi layer (misalnya 800x600, 1024x768)
- Keamanan akses
- Credible
Ø Perencanaan WebSite
- Menentukan tujuan dibuatnya suatu web site
- Menganalisa pemirsa (audience)
- Menganalisa kompetisi
- Memahami kemampuan dan sumber daya yang kita miliki
- Memetakan website yang sudah ada
- Merancang website baru
Ada beberapa parameter yang harus kita pertimbangkan pada saat kita ingin membuat sebuah situs yang nyaman dibaca, diantaranya kita harus memperhatikan:
a) Who is Target Audience ?
Siapakah target pengakses situs kita ? Sebagai contoh, pada saat kita membuat situs yang akan dibaca oleh pengakses yang berusia di atas 40 tahun maka kita harus menyajikan informasi dengan huruf yang besar dan jelas, bukan menampilkannya dengan font-font yang kecil ukurannya yang membuat pengakses tidak nyaman dan kesulitan membacanya. Pengkatagorian isi mengikuti target pengunjung seringkali diperlukan untuk situs yang berskala besar seperti situs institusi pendidikan, situs pemerintahan, situs komunitas. Hal ini semata-mata untuk memudahkan pengunjung supaya mereka bisa dengan mudah mengakses informasi yang mereka butuhkan.
b) Pemilihan warna.
Warna merupakan salah satu elemen yang penting dalam tampilan sebuah situs. Situs dengan pemilihan warna yang baik akan membuat pengakses nyaman dan mempunyai kesenangan tersendiri pada saat dia mengakses situs dan membaca isi di dalamnya. Warna tersebut merupakan hasil dari cahaya yang merupakan perwujudan dari spektrum elektromagnetik. Jika panjang gelombang berada pada kisaran 400–700nm, luminans konstan dan saturasinya (jumlah cahaya putih yang ditambahkan) dijaga tetap, seseorang yang mempunyai penglihatan warna normal mampu membedakan kira- kira 128 warna yang berbeda. Banyaknya warna yang dapat dibedakan satu dengan yang lain bergantung pada tingkat sensitifitas mata seseorang. Sensitifitas ini tidak merata pada seluruh medan penglihatan seseorang. Mata dapat membedakan warna secara akurat ketika posisi obyek membentuk sudut sebesar ± 150 terhadap mata (dengan posisi kepala dan mata diam). Dengan warna manusia mampu membedakan satu objek dengan objek yang lain. Dengan warna manusia terbantukan dalam mengolah data menjadi informasi. Penggunaan warna yang sesuai dengan pengguna akan mempertinggi efektifitas tampilan grafis. Jika warna yang digunakan tidak mengindahkan aspek kesesuaian dengan pengguna, maka pengguna justru bisa menerima informasi yang salah. Tetapi tidak adanya standar yang dapat digunakan sebagai acuan resmi tentang penggunaan warna yang bagus, karena karakteristik orang per orang berbeda dalam hal persepsi tentang warna. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam menggunakan warna:
1) Aspek Psikologi
Hindari penggunaan tampilan yang secara simultan menampilkan sejumlah warna tajam. Warna merah, jingga, kuning, dan hijau dapat dilihat bersama–sama tanpa perlu pemfokusan kembali, tetapi cyan, biru, dan merah tidak dapat dilihat secara serempak dengan mudah. Pemfokusan kembali mata yang berulang–ulang akan menyebabkan kelelahan penglihatan. Hindari warna biru murni untuk teks, garis tipis dan bentuk yang kecil. Mata kita tidak diset untuk rangsangan yang terinci/kecil, tajam, bergelombang pendek. Hindari warna berdekatan yang hanya berbeda dalam warna biru. Sudut–sudut yang beda hanya pada prosentase warna biru akan terlihat sama. Pengamat yang lebih tua memerlukan aras ketajaman yang lebih tinggi untuk membedakan warna. Besarnya perubahan warna yang dapat dideteksi bervariasi untuk warna yang berbeda. Perubahan kecil dalam warna merah dan ungu sukar dideteksi dibandingkan dengan warna lain seperti kuning dan biru–hijau. Selain itu sistem penglihatan kita tidak siap untuk merasakan perubahan warna hijau. Hindari warna merah dan hijau yang ditempatkan secara berseberangan pada tampilan berskala besar. Warna yang lebih cocok adalah biru dan kuning. Warna yang berlawanan dapat digunakan bersama–sama. Merah dengan hijau atau kuning dengan biru merupakan kombinasi yang baik untuk tampilan sederhana. Kombinasi merah dengan kuning atau hijau dengan biru akan menghasilkan citra yang lebih jelek. Untuk pengamat yang mengalami kekurangan dalam melihat warna hindari perubahan warna tunggal. Warna akan berubah kenampakannya ketika aras cahaya sekeliling berubah sehingga tampilan akan berubah ketika cahaya sekeliling berbeda sangat tajam.di bawah ini merupakan contoh kombinasi warna yang tidak bagus/baik yang nantinya bisa membuat kejenuhan pada mata.
Latar Belakang | Garis Tipis dan Teks | Garis Tebal dan Teks |
Putih Hitam Merah Hijau Biru Cyan Magenta Kuning | Kuning Cyan Biru Merah Magenta Magenta Biru Hijau Cyan Cyan Magenta Kuning Hijau Merah Hitam Hitam Kuning Putih Hijau Merah Cyan Putih Cyan | Kuning Cyan Biru Magenta Magenta Biru Hijau Cyan Cyan Magenta Kuning Hijau Merah Hitam Kuning Hijau Putih Cyan Hijau Merah Putih Cyan Hijau |
Dan dibawah ini merupakan kombinasi warna yang bisa digunakan dan nantinya tidak akan membuat kejenuhan pada mata.
Latar Belakang | Garis Tipis dan Teks | Garis Tebal dan Teks |
Putih Hitam Merah Hijau Biru Cyan Magenta Kuning | Biru Hitam Merah Putih Kuning Kuning Putih Hitam Hitam Biru Merah Putih Kuning Cyan Biru Hitam Merah Hitam Putih Biru Merah Biru Hitam | Hitam Biru Merah Kuning Putih Hijau Hitam Kuning Putih Cyan Hitam Merah Biru Kuning Magenta Hitam Cyan Putih Merah Biru Hitam Magenta Biru Hitam Kuning Merah Biru Hitam |
2) Aspek Perceptual (persepsi)
Persepsi adalah proses pengalaman seseorang dalam menggunakan sensor warnanya. Diterima tidaknya layar tampilan warna oleh para pengguna, sangat bergantung pada bagaimana warna digunakan. Warna dapat meningkatkan interaksi hanya jika implementasinya mengikuti prinsip dasar dari penglihatan warna oleh manusia. Tidak semua warna mudah dibaca. Secara umum latar belakang dengan warna gelap akan memberikan kenampakan yang lebih baik (informasi lebih jelas) dibanding warna yang lebih cerah dan hindari diskriminasi warna pada daerah yang kecil
3) Aspek Kognitif
Jangan menggunakan warna yang berlebihan karena penggunaan warna bertujuan menarik perhatian atau pengelompokan informasi. Sebaiknya menggunakan warna secara berpasangan. Kelompokkan elemen – elemen yang saling berkaitan dengan latar belakang yang sama, warna yang sama membawa pesan yang serupa, Urutkan warna sesuai dengan urutan spektralnya dan kecerahan dan saturasi akan menarik perhatian. Warna hangat dan dingin sering digunakan untuk menunjukkan arah tindakan. Biasanya warna hangat untuk menunjukkan adanya tindakan atau tanggapan yang diperlukan. Warna yang dingin biasanya digunakan untuk menunjukkan status atau informasi latar belakang.
c) Desain Struktur Content
Struktur content yang baik adalah bisa membuat pengunjung merasa mudah dalam mencari sebuah informasi. Struktur content ini bila digambarkan meliputi: Apa sajakah isi dari situs anda ? apakah sajakah menu utama dan sub menu yang akan ditampilkan ? aplikasi web apa sajakah yang akan diletakkan di situs anda ? Pendefinisian isi sebuah situs sangat penting dilakukan pada saat anda memulai sebuah proses desain secara umum.
d) Desain Tata Letak Situs
Meliputi bagaimana penempatan isi situs secara umum. Isi situs secara umum seperti ada sebuah menu, lalu ada isi (content) , header (title), Footer, dan isi-isi lainnya menyesuaikan struktur situs yang sudah kita rancang sebelumnya. Lalu misalnya ada sebuah foto yang ingin anda tonjolkan/tampilkan, bagaimana penempatannya? Banner ? dan elemen-elemen lain dari sebuah situs. Kombinasi tata letak dari semua elemen-elemen yang ingin ditampilkan akan berpengaruh pada tampilan dan selanjutnya pengunjung akan menilai tata letak situs anda.
e) Desain Grafis
Desain grafis merupakan elemen utama yang diperhatikan oleh pengunjung situs karena disini ada sebuah kondisi dimana pengunjung akan berkomentar, situs ini bagus atau tidak. Parameter-parameter yang kita bahas sebelumnya seperti desain layout, struktur content dan lainnya sangat berpengaruh untuk desain grafis situs anda. Terutama untuk desain tata letak biasanya menjadi satu dalam proses desain. Itu hanya masalah cara dan kebiasaan dari masing-masing desainer.
f) Navigasi
Apakah navigasi yang digunakan memudahkan pengunjung untuk mencari informasi dalam situs tersebut ? Navigasi yang baik tergantung dari struktur menu yang disusun pada saat pembuatan struktur content secara menyeluruh. Untuk implementasinya di situs bisa menggunakan berbagai macam cara seperti:
- pull down menu
- jump menu (select form)
- tree menu
Menu-menu tersebut pada umumnya dibuat dengan pemrograman javascript, applet maupun yang lainnya dan perlu juga diperhatikan kompatibilitasnya dengan browserbrowser yang umum dipakai.
Contoh:
Halaman website dari www.jejekkasus.com
Pewarnaan pada website ini sangat kurang sekali dan begitu juga dengan susunan tool’snya. Kurang menarik bagi pengguna, karena dalam membuka subuah website orang akan memperhatikan penampilan dari sebuah website tersebut. Karena dengan penampilan dan pewarnaan yang bagus, orang akan betah dan merasa nyaman untuk melihat sebuah website tersebut. Selain dari segi warnanya, tampilannya juga kurang menarik karena pada website tersebut tidak ada aikon atau gambar (animasi) yang ada hubungannya dengan website tersebut. Dengan melihat halaman depan atau homenya orang masih ragu dan tidak tahu wensite ini menampilkan sebuah berita atau informasi tentang apa saja yang bisa diambil dari website tersebut. Jadi website ini masih banyak kekuranagnya, baik dari segi penampilannya (fisikal) maupun yang lainnya.
- PRINSIP FISIKAL DAN PRINSIP KOGNITIF DALAM FAKTOR ERGONOMI SEBUAH WEBSITE
Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia.
a) Prinsip Fisikal
· Menjadikan segala sesuatu mudah dijangkau
Ketika membuka sebuah website orang akan melihat tampilan sebuah website apakah tampilan website itu menarik atau tidak sehingga website menjadikan segala sesuatu mudah dijangkau dalam mencari sebuah informasi.
· Bekerja dengan tinggi yang sesuai
Website dapat memberikan informasi ataupun pengetahuan bagi seseorang untuk mencari sesuatu sehingga sebuah website harus benar-benar bekerja sesuai dengan kebutuhan yang dapat memberikan informasi. Mengurangi pengeluaran tenaga yang berlebihan, Sebuah tampilan website harus mengurangi tampilan yang membuat pengunjung merasa bosan dan menggunakan warna –warna yang terang. Meminimalkan keletihan, Sebuah website harus meminimalkan keletihan pada saat orang mengunjung website sehingga pada saat website itu saat loading orang tidak terlalu lama untuk menunggu website itu terbuka.
· Mengurangi pengulangan yang berlebihan
Sebuah website harus mengurangi tampilan yang berulang-ulang karena membuat orang merasa bosan bila memebuka web tersebut.
· Meminimalkan contact stress,
Pada saat orang membuka website kita orang tersebut harus merasa nyaman bila membuka website kita sehingga dapat menghilangkan stress orang karena dengan tampilan website yang begitu menarik dan memberikan informasi terbaru orang tersebut akan merasa nyaman dan senang.
· Menciptakan lingkungan yang menyenangkan
Sebuah website harus menciptakan pengunjung website merasa senang saat membuka sebuah website.
· Memberikan jarak ruang dan akses
Sebuah Website dapat memberikan jarak ruang dan akses yang luas sehingga pengunjung dapat mengaksesnya ke berbagai Negara dalam mencari informasi seperti pengetahuan teknologi informasi,mencari pekerjaan dll.
b) Prinsip Kognitif
Ø Adanya Standarisasi, Dalam membuat sebuah website harus mempunyai standrisasi yang harus memicu pada kebaikan untuk sebuah website tersebut.
Ø Membuat stereotype
Stereotipe adalah pendapat atau prasangka mengenai orang-orang dari kelompok tertentu, dimana pendapat tersebut hanya didasarkan bahwa orang-orang tersebut termasuk dalam kelompok tertentu tersebut. Stereotipe dapat berupa prasangka positif dan negatif, dan kadang-kadang dijadikan alasan untuk melakukan tindakan diskriminatif.
Ø Menghubungkan aksi dengan persepsi
Prinsip kognitif (pola pikir manusia) dapat menghubungkan aksi dan persepsi setiap orang sehingga diambil suatu persepsi secara bersama-sama.
Ø Mempermudah pemaparan suatu informasi
Sebuah website orang dapat memberikan kritikan dan saran tentang penampilan website yang telah kita buat sehingga dari kritikan tersebut kita dapat memperbaiki atau memperbaharui tampilan website.
Ø Menyajikan informasi pada level yang tepat secara detail
Dalam membuat sebuah website kita harus menyajikan sebuah informasi yang tepat secara detail sehingga orang yang melihat dan membuka website dapat mengetahui informasi sehingga informasi ini diketahui oleh orang lain.
Ø Memberikan image/gambaran yang jelas
Pada sebuah website harus memberikan image (gambar) yang jelas sehingga orang yang melihatnya tahu maksud gambar yang telah kita buat.
Ø Membuat redundansi
Pada prinsip kognitif dalam faktor ergonomi di buat redudansi.
Ø Membuat pola
Merancang sebuah website harus membuat pola sehingga pola-pola apa saja yang dibutuhkan dalam website.
Ø Memberikan stimulan yang bervariasi sesuai kondisi
Prinsip kognitif bila ditinjau dari sebuah tampilan website harus memberikan stimulant yang bervariasi sehingga orang yang melihat website kita tidak merasa jenuh dan disesuaikan dengan kondisi masyarakat.
Ø Memberikan umpan balik secara cepat/seketika
Orang yang membuat website harus memberikan umpan balik antara si pembuat dengan si pemakai sehingga mereka dapat kritik atau saran yang bersifat membangun kreativitas penampilan website.
Kesimpulan:
1. fungsi dari website adalah sarana alternatif dalam penyampaian informasi.
2. Informasi yang ditempatkan dalam website bermacam-macam (mis: pengetahuan, berita, permainan, iklan).
3. Faktor kebutuhan menggunakan website antara lain:
· Kemudahan dalam pendistribusian informasi ke khalayak umum (tidak terbatas ruang dan waktu).
· Kecepatan penyampaian informasi yang up to date.
· Informasi yang disampaikan lebih interaktif dibandingkan media lainnya.
4. Saat membangun website, perhatikan peta potensi SDM yang ada, akan lebih baik bila kita mampu memanfaatkan SDM yang ada apakah itu untuk dunia endidikan, bisnis maupun pengetahuan dab berita untuk membangun website ang bagus.
5. Dan yang terpenting adalah, kita harus mampu memelihara website secara mandiri, tidak ada ketergantungan dengan pihak lain.
Sumber:
Ø Sugeng Wibowo (sugeng@sekolah2000.or.id) Yayasan Sekolah2000
Ø Computing.co.uk Source: BeritaNET .com
Ø www.jejekkasus.com