Jumat, 24 April 2009

Kejahatan Komputer (Cybercrime)

Perkembangan dunia internet di Indonesia telah mencapai suatu tahap yang begitu cepat, sehingga tidak mengherankan apabila di setiap sudut kota banyak ditemukan warung-warung internet yang menyajikan berbagai jasa pelayanan internet. Pada mulanya, internet sempat diramalkan akan mengalami kehancuran oleh beberapa pengamat komputer di era 1980-an karena kemampuannya yang saat itu hanya bertukar informasi satu arah saja. Namun semakin ke depan, ternyata ramalan tersebut meleset, dan bahkan sekarang menjadi suatu kebutuhan akan informasi yang tiada henti-hentinya bergulir. Namun keindahan internet tidak seindah namanya yang dijanjikan dapat memberikan berbagai informasi yang ada di belahan dunia manapun, karena berbagai kejahatan yang ada di kehidupan nyata ternyata lebih banyak ditemukan disana. Kejahatan di internet atau komputer ini populer dengan nama cybercrime.

A. Pengertian Kejahatan Komputer (Cybercrime)

Berbicara masalah cyber crime tidak lepas dari permasalahan keamanan jaringan komputer atau keamanan informasi berbasis internet dalam era-global ini, apalagi jika dikaitkan dengan persoalan informasi sebagai komoditi. Kejahatan Komputer atau sering juga disebut dengan Cybercrime adalah perbuatan melawan hukum yang dilakukan memakai komputer sebagai sarana alat atau komputer sebagai objek, baik untuk memperoleh keuntungan ataupun tidak, dengan merugikan pihak lain.

B. Istilah Yang Sering Digunakan Pada Kejahatan Komputer

a. Hacker
Hacker adalah sebutan untuk mereka yang memberikan sumbangan yang bermanfaat kepada jaringan komputer, membuat program kecil dan membagikannya dengan orang-orang di Internet. Sebagai contoh: Digigumi (Grup Digital) merupakan sebuah kelompok yang mengkhususkan diri bergerak dalam bidang game dan komputer. Digigumi ini menggunakan teknik-teknik hexadecimal untuk mengubah teks yang terdapat di dalam game.

b. Cracker
Cracker adalah sebutan untuk mereka yang masuk ke sistem orang lain dan cracker lebih bersifat destruktif, biasanya di jaringan komputer, mem-bypass password atau lisensi program komputer, secara sengaja melawan keamanan komputer, men-deface (merubah halaman muka Web) milik orang lain bahkan hingga men-delete data orang lain, mencuri data dan umumnya melakukan cracking ini merupakan untuk keuntungan sendiri, maksud jahat, atau karena sebab lainnya karena ada tantangan. Beberapa proses pembobolan dilakukan sering dilakukan oleh Cracker.

c. Spam
Spam ini merupakan penyalahgunaan dalam pengiriman berita elektronik untuk menampilkan berita iklan dan keperluan lainnya yang mengakibatkan ketidaknyamanan bagi para pengguna web. Bentuk berita spam yang umum dikenal meliputi: spam surat elektronik, spam instant messaging, spam Usenet newsgroup, spam mesin pencari informasi web (web search engine spam), spam blog, spam berita pada telepon genggam, spam forum internet, dll.

d. Virus Komputer
Virus Komputer merupakan program komputer yang biasanya berukuran kecil yang dapat menyebabkan gangguan atau kerusakan pada sistem komputer yang nantinya akan merugikan orang lain dan biasanya dapat menginfeksi program komputer lainnya.

e. Worm
Worm adalah sebuah program yang bersifat parasit karena dapat menduplikasi diri. Akan tetapi, worm tidak menyerupai virus karena tidak menginfeksi program komputer lainnya. Oleh karena itu, Worm tidak digolongkan ke dalam virus. Mainframe adalah jenis komputer yang sering diserang worm. Penyebarannya pada komputer lainnya melalui jaringan. Dalam perkembangannya worm mengalami mutasi genetik sehingga selain membuat suatu file baru, ia pun akan berusaha menempelkan dirinya sendiri ke suatu file yang bias juga berupa virus, ini sering juga disebut dengan virus hybrid.

f. Spyware
Spyware secara umum adalah program kecil yang bekerja secara otomatis pada saat kita browsing internet atau memata-matai kegiatan online lain, lalu kemudian mengirimkan hasil pantauannya ke host server spyware tersebut.

Sumber:
  • Collarick, Andrew, Cyber Terrrorism; Political and Economic Implications, IDEA Group Publishing, 2006.
  • CyberCrime Glossary, http://cgi.techtv.com/cybercrime/

Jumat, 03 April 2009

PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI

Pengertian Kode Etik Profesi

Kode etik profesi merupakan norma yang ditetapkan dan diterima oleh sekelompok profesi, yang mengarahkan atau memberi petunjuk kepada anggotanya bagaimana seharusnya berbuat dan sekaligus menjamin mutu profesi itu di mata masyarakat. Apabila anggota kelompok profesi itu menyimpang dari kode etiknya, maka kelompok profesi itu akan tercemar di mata masyarakat. Oleh karena itu, kelompok profesi harus mencoba menyelesaikan berdasarkan kekuasaannya sendiri. Kode etik profesi merupakan produk etika terapan karena dihasilkan berdasarkan penerapan pemikiran etis atas suatu profesi. Kode etik profesi dapat berubah dan diubah seiring perkembangan zaman. Kode etik profesi merupakan pengaturan diri profesi yang bersangkutan, dan ini perwujudan nilai moral yang hakiki, yang tidak dipaksakan dari luar. Kode etik profesi hanya berlaku efektif apabila dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang hidup dalam lingkungan profesi itu sendiri.

Jadi pelanggaran kode etik profesi merupakan pelanggaran yang dilakukan oleh sekelompok profesi yang tidak mencerminkan atau memberi petunjuk kepada anggotanya bagaimana seharusnya berbuat dan sekaligus menjamin mutu profesi itu dimata masyarakat.

Tujuan Kode Etik Profesi

  1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
  2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
  3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
  4. Untuk meningkatkan mutu profesi.
  5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
  6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
  7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
  8. Menentukan baku standarnya sendiri.

Fungsi Kode Etik Profesi

  1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan.
  2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.
  3. Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi.


Penyebab Pelanggaran Kode Etik Profesi

Idealisme yang terkandung dalam kode etik profesi tidak sejalan dengan fakta yang terjadi di sekitar para profesional, sehingga harapan terkadang sangat jauh dari kenyataan. Memungkinkan para profesional untuk berpaling kepada kenyataan dan mengabaikan idealisme kode etik profesi. Kode etik profesi bisa menjadi pajangan tulisan berbingkai. Kode etik profesi merupakan himpunan norma moral yang tidak dilengkapi dengan sanksi keras karena keberlakuannya semata-mata berdasarkan kesadaran profesional. Memberi peluang kepada profesional yang untuk berbuat menyimpang dari kode etik profesinya.

Penyebab Pelanggaran Kode Etik Profesi

  • Organisasi profesi tidak di lengkapi dengan sarana dan mekanisme bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan dalam suatu kode etik.
  • Minimnya pengetahuan masyarakat tentang substansi kode etik profesi dan juga karena buruknya pelayanan sosialisasi dari pihak profesi itu sendiri
  • Belum terbentuknya kultur dan kesadaran dari para pengemban profesi untuk menjaga martabat luhur masing-masing profesi.
  • Kesadaran yang tidak etis dan moralitas diantara para pengemban profesi untuk menjaga martabat luhur masing-masing profesi

Alasan Mengabaikan Kode Etik Profesi:

1. Pengaruh sifat kekeluargaan

2. Pengaruh jabatan

3. Pengaruh konsumerisme


Upaya Yang Mungkin Dilakukan Dalam Pelanggaran Kode Etik Profesi

1. Klausul penundukan pada undang-undang

a) Setiap undang-undang mencantumkan dengan tegas sanksi yang diancamkan kepada pelanggarnya. Dengan demikian, menjadi pertimbangan bagi warga, tidak ada jalan lain kecuali taat, jika terjadi pelanggaran berarti warga yang bersangkutan bersedia dikenai sanksi yang cukup memberatkan atau merepotkan baginya. Ketegasan sanksi undang-undang ini lalu diproyeksikan dalam rumusan kode etik profesi yang memberlakukan sanksi undang-undang kepada pelanggarnya.

b) Dalam kode etik profesi dicantumkan ketentuan: “Pelanggar kode etik dapat dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan undang- undang yang berlaku “.

2. Legalisasi kode etik profesi

a. Dalam rumusan kode etik dinyatakan, apabila terjadi pelanggaran, kewajiban mana yang cukup diselesaikan oleh Dewan Kehormatan, dan kewajiban mana yang harus diselesaikan oleh pengadilan.

b. Untuk memperoleh legalisasi, ketua kelompok profesi yang bersangkutan mengajukan permohonan kepada Ketua Pengadilan Negeri setempat agar kode etik itu disahkan dengan akta penetapan pengadilan yang berisi perintah penghukuman kepada setiap anggota untuk mematuhi kode etik itu.

c. Jadi, kekuatan berlaku dan mengikat kode etik mirip dengan akta perdamaian yang dibuat oleh hakim. Apabila ada yang melanggar kode etik, maka dengan surat perintah, pengadilan memaksakan pemulihan itu.

Sanksi Pelanggaran Kode Etik Profesi:

  1. Sanksi moral
  2. Sanksi dikeluarkan dari organisasi


Contoh Kasus Pelanggaran Etika Profesi:

Pelanggaran Kode Etik IT

Faktor penyebab pelanggaran kode etik profesi IT adalah makin merebaknya penggunaan internet. Jaringan luas computer tanpa disadari para pemiliknya di sewakan kepada spammer (penyebar email komersial) froudster (pencipta setus tipuan), dan penyabot digital. Contohnya di bandung banyak warnet yang menjadi sarang kejahatan computer. Factor lain yang menjadi pemicu adalah makin merebaknya intelektual yang tidak beretika.

Factor penyebab pelanggaran kode etik profesi IT

  1. tidak berjalannya control dan pengawasan dri masyarakat
  2. organisasi profesi tidak di lengkapi denga sarana dan mekanisme bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai substansi kode etik profesi, karena buruknya pelayanan sosialisasi dari pihak prepesi sendiri
  3. belum terbentuknya kultur dan kesadaran dari para pengemban profesi IT untuk menjaga martabat luhur profesinya
  4. tidak adanya kesadaran etis da moralitas diantara para pengemban profesi TI untuk menjaga martabat luhur profesinya.


Sumber:

www.mikroskil.ac.id/~erwin/etika%20profesi/03.ppt

http://mahrus.wordpress.com/2008/02/04/penyebab-pelanggaran-kode-etik-profesi-it

Selasa, 31 Maret 2009

PERBEDAAN PROFESI DAN PEKERJAAN

Pengertian Profesi dan Pekerjaan

I. Profesi

Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.

Arti lain dari Profesi:

  1. Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus.
  2. Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu).
  3. Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup.
  4. Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.

Ciri-Ciri Profesi

  • Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
  • Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
  • Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
  • Izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.
  • Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.

Syarat Suatu Profesi

1) Melibatkan kegiatan intelektual.

2) Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.

3) Memerlukan persiapan profesional yang alam dan bukan sekedar latihan.

4) Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan.

5) Menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen.

6) Mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi.

7) Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.

8) Menentukan standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etik.

Seperti yang telah dijelaskan bahwa profesi merupakan suatu pekerjaan yang mengandalkan keterampilan dan keahlian khusus yang tidak didapatkan pada pekerjaan-pekerjaan sebelumnya. Profesi merupakan suatu pekerjaan yang menuntut pengemban profesi tersebut untuk terus memperbaharui keterampilannya sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Contoh Profesi: Seorang dokter, dimana seorang dokter tersebut harus mempunyai keterampilan dan keahlian khusus yang tidak didapatkan dari pekerjaan sebelumnya akan tetapi keterampilan atau keahlian tersebut didapatkan dari pendidikan yang sesuai dengan apa yang telah dipelajari sebelumnya (pendidikan khusus).

II. Pekerjaan

Pada hakekatnya bekerja adalah kodrat manusia. Agama mengajarkan kepada kita bahwa ketika Adam jatuh dalam dosa dan dibuang ke dunia, maka saat itu juga manusia dikodratkan harus bekerja untuk memenuhi kebutuhannya. Thomas Aquinas seperti yang dikutip Sumaryono (1995) menyatakan bahwa setiap wujud kerja mempunyai empat macam tujuan yaitu:

1. Hasil dari melakukan pekerjaan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, baik kebutuhan akan pangan, sandang, papan maupun kebutuhan yang lain.

2. Dengan adanya lapangan pekerjaan, akan mencegah terjadinya pengangguran yang berarti pula mencegah semakin merebaknya tingkat kejahatan.

3. Manusia dapat berbuat amal dan kebaikan bagi sesamanya dengan kelebihan dari hasil pekerjaan yang dilakukannya. Manusia juga dapat melayani sesama melalui pekerjaan yang dilakukannya.

4. Orang dapat mengontrol gaya hidupnya dengan melakukan suatu pekerjaan.

Contoh Pekerjaan: Petugas administrasi, seorang petugas administrasi bisaberasal dari berbagai latar ilmu namun tidak demikian halnya dengan akuntan, pengacara, dokter yang membutuhkan pendidikan khusus.

Profesi merupakan bagian dari pekerjaan, tetapi tidak semua pekerjaan adalah profesi. Seperti contoh di atas, pekerjaan staf administrasi tidak masuk dalam golongan profesi karena untuk bekerja sebagai staf administrasi seseorang bisa dari berbagai latar belakang pendidikan, pengetahuan dan pengalaman, sedangkan akuntan merupakan profesi karena seseorang yang bekerja sebagai akuntan haruslah berpendidikan akuntansi dan memiliki pengalaman kerja beberapa tahun di kantor akuntan.

Dari beberapa uraian mengenai profesi seperti di atas, dapat disimpulkan beberapa catatan tentang profesi sebagai berikut:

1. Profesi merupakan suatu pekerjaan yang mengandalkan ketrampilan atau keahlian khusus yang tidak didapatkan pada pekerjaanpekerjaan pada umumnya.

2. Profesi merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan sebagai sumber utama nafkah hidup dengan keterlibatan pribadi yang mendalam dalam menekuninya.

3. Profesi merupakan suatu pekerjaan yang menuntuk pengemban profesi tersebut untuk terus memperbaharui ketrampilannya sesuai dengan perkembangan teknologi.


PELANGGARAN KODE ETIK

A. Kode Etik

Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik adalah agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau yang membutuhkan. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional. Kode etik dibuat untuk mengatur tingkah laku moral suatu kelompok yang berguna untuk kepercayaan masyarakat akan suatu profesi. Kode etik berfungsi sebagai pemandu sikap dan perilaku, manakala menjadi fungsi dari nurani.

Setiap profesi harus mempunyai kode etik karena:

1) Terkandung hakikat untuk mengembangkan pendalaman bidang profesinya dan mengembangkan makna serta pengabdian kepada masyarakat.

2) Tanpa kode etik, pengembangan-pengembangan tersebut tidak akan terarah dan tidak terkoordinasikan dengan baik.

3) Kode etik merupakan aturan-aturan yang diendapkan dari cita-cita dan kegiatan untuk mewujudkan cita yang luhur.

4) Perumusan kode etik harus terarah pada standar perilaku yang terbaik dan idealisme tinggi.

Pengembangan Kode Etik:

a. Kode etik haruslah jelas dan spesifik

b. Ketentuan kode etik harus masuk akal

c. Kode etik harus melindungi kepentingan masyarakat umum.

d. Ketentuan kode etik harus melebihi peringatan umum terhadap kebohongan dan penipuan

e. Kode etik harus memperjelas pernyataan-pernyataan yang merupakan sasaran deal untuk diperjuangkan.

Kode Etik yang Baik

a) Mengangkat kedudukan profesi dalam pandangan masyarakat

b) Mendorong semangat para profesi agar lebih bertanggung jawab

c) Mengembangkan dan memelihara dukungan dan kerjasama dari kawan-kawan seprofesi dan anggota masyarakat pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan profesi.

d) Menciptakan kebersamaan internal profesi untuk menciptakan pelayanan terbaik bagi masyarakat.


B. Kode Etik Profesi

Kode etik profesi merupakan norma yang ditetapkan dan diterima oleh sekelompok profesi, yang mengarahkan atau memberi petunjuk kepada anggotanya bagaimana seharusnya berbuat dan sekaligus menjamin mutu profesi itu dimata masyarakat. Apabila anggota kelompok profesi itu menyimpang dari kode etiknya, maka kelompok profesi itu akan tercemar di mata masyarakat. Oleh karena itu, kelompok profesi harus mencoba menyelesaikan berdasarkan kekuasaannya sendiri. Kode etik profesi merupakan produk etika terapan karena dihasilkan berdasarkan penerapan pemikiran etis atas suatu profesi. Kode etik profesi dapat berubah dan diubah seiring perkembangan zaman. Kode etik profesi merupakan pengaturan diri profesi yang bersangkutan, dan ini perwujudan nilai moral yang hakiki, yang tidak dipaksakan dari luar. Kode etik profesi hanya berlaku efektif apabila dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang hidup dalam lingkungan profesi itu sendiri. Setiap kode etik profesi selalu dibuat tertulis yang tersusun secara rapi, lengkap, tanpa catatan, dalam bahasa yang baik, sehingga menarik perhatian dan menyenangkan pembacanya.

Kesimpulan:

a) Profesi merupakan bagian dari pekerjaan, tetapi tidak semua pekerjaan adalah profesi.

b) Dari beberapa uraian mengenai profesi tersebut, dapat disimpulkan bahwa:

1) Profesi merupakan suatu pekerjaan yang mengandalkan ketrampilan atau keahlian khusus yang tidak didapatkan pada pekerjaanpekerjaan pada umumnya.

2) Profesi merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan sebagai sumber utama nafkah hidup dengan keterlibatan pribadi yang mendalam dalam menekuninya.

3) Profesi merupakan suatu pekerjaan yang menuntuk pengemban profesi tersebut untuk terus memperbaharui ketrampilannya sesuai dengan perkembangan teknologi.

c) c) Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional.

d) Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari


Sumber:

  • http://etikaprofesidanprotokoler.blogspot.com
  • dan diperoleh berbagai sumber lainnya.

Rabu, 25 Maret 2009

PEMAHAMAN TENTANG ETIKA

A. Pengertian Etika

Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional di perlukan suatu system yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain. Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agara mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita.

Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini:

  • Drs. O.P. SIMORANGKIR: etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
  • Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat: etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari seg baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
  • Drs. H. Burhanudin Salam: etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.

Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang pelru kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.

Ada dua macam etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik dan buruknya prilaku manusia:

1. Etika Deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.

2. Etika Normatif, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.

Etika secara umum dapat dibagi menjadi:

a) Etika Umum, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat di analogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori.

b) Etika Khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun, penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis. Cara bagaimana manusia mengambil suatu keputusan atau tidanakn, dan teori serta prinsip moral dasar yang ada dibaliknya.

Etika Khusus dibagi lagi menjadi dua bagian:

1) Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.

2) Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia.

Perlu diperhatikan bahwa etika individual dan etika sosial tidak dapat dipisahkan satu sama lain dengan tajam, karena kewajiban manusia terhadap diri sendiri dan sebagai

anggota umat manusia saling berkaitan. Etika sosial menyangkut hubungan manusia dengan manusia baik secara langsung maupun secara kelembagaan (keluarga, masyarakat, negara), sikap kritis terhadpa pandangan-pandangana dunia dan idiologi-idiologi maupun tanggung jawab umat manusia terhadap lingkungan hidup. Dengan demikian luasnya lingkup dari etika sosial, maka etika sosial ini terbagi atau terpecah menjadi banyak bagian atau bidang. Dan pembahasan bidang yang paling aktual saat ini adalah sebagai berikut:

1. Sikap terhadap sesame

2. Etika keluarga

3. Etika profesi

4. Etika politik

5. Etika lingkungan

6. Etika idiologi


B. Fungsi Etika

Etika tidak langsung membuat manusia menjadi lebih baik, itu ajaran moral, melainkan etika merupakan sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan berbagai moralitas yang membingungkan. Etika ingin menampilkan ketrampilan intelektual yaitu ketrampilan untuk berargumentasi secara rasional dan kritis. Orientasi etis ini diperlukan dalam mengabil sikap yang wajar dalam suasana pluralisme. Pluralisme moral diperlukan karena:

a. pandangan moral yang berbeda-beda karena adanya perbedaan suku, daerah budaya dan agama yang hidup berdampingan;

b. modernisasi membawa perubahan besar dalam struktur dan nilai kebutuhan masyarakat yang akibatnya menantang pandangan moral tradisional;

c. berbagai ideologi menawarkan diri sebagai penuntun kehidupan, masing-masing dengan ajarannya sendiri tentang bagaimana manusia harus hidup.


  1. Sistem Penilaian Etika

Ada beberapa macam cara penilaian etika, atau bisa juga dikatakan bahwah bagai mana cara menilai seseorang apakah seseorang tersebut beretika atau tidak.

a. Titik berat penilaian etika sebagai suatu ilmu, adalah pada perbuatan baik atau jahat, susila atau tidak susila.

b. Perbuatan atau kelakuan seseorang yang telah menjadi sifat baginya atau telah mendarah daging, itulah yang disebut akhlak atau budi pekerti. Budi tumbuhnya dalam jiwa, bila telah dilahirkan dalam bentuk perbuatan namanya pekerti. Jadi suatu budi pekerti, pangkal penilaiannya adalah dari dalam jiwa; dari semasih berupa angan-angan, cita-cita, niat hati, sampai ia lahir keluar berupa perbuatan nyata.

c. Burhanuddin Salam, Drs. menjelaskan bahwa sesuatu perbuatan di nilai pada 3 (tiga) tingkat:

a. Tingkat pertama, semasih belum lahir menjadi perbuatan, jadi masih berupa rencana dalam hati, niat.

b. Tingkat kedua, setelah lahir menjadi perbuatan nyata, yaitu pekerti.

c. Tingkat ketiga, akibat atau hasil perbuatan tersebut, yaitu baik atau buruk.

Dari sistematika di atas, kita bisa melihat bahwa etika merupakan bidang khusus atau terapan yang merupakan produk dari jiwa sosial. Kata hati atau niat biasa juga disebut karsa atau kehendak, kemauan, wil. Dan isi dari karsa inilah yang akan direalisasikan oleh perbuatan. Dalam hal merealisasikan ini ada (4 empat) variabel yang terjadi:

a. Tujuan baik, tetapi cara untuk mencapainya yang tidak baik.

b. Tujuannya yang tidak baik, cara mencapainya kelihatannya baik.

c. Tujuannya tidak baik, dan cara mencapainya juga tidak baik.

d. Tujuannya baik, dan cara mencapainya juga terlihat baik.

Seseorang yang beretika tidak akan mungkin munafik karena etika tidak terbatas pada cara melakukan sebuah perbuatan, etika memberi norma tentang perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah apakah sebuah perbuatan boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Etika selalu berlaku walaupun tidak ada orang lain. Barang yang dipinjam harus dikembalikan walaupun pemiliknya sudah lupa. Etika jauh lebih absolut. Perintah seperti “jangan berbohong”, “jangan mencuri” merupakan prinsip etika yang tidak dapat ditawar-tawar. Seseorang yang berpegang pada etika tidak mungkin munafik karena seandainya dia munafik maka dia tidak bersikap etis. Orang yang bersikap etis adalah orang yang sungguh-sungguh baik. Selain itu orang yang beretika akan selalu bersikap baik, sopan santun kapan saja dan di mana saja, ia selalu beretika tanpa melihat situasi dan kondisi yang terjadi walau apapun yang terjadi


Kesimpulan:

  • Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari.
  • Etika adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.
  • Ada dua macam etika yang harus kita pahami dalam menentukan baik dan buruknya prilaku manusia:

1. Etika Deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.

    1. Etika Normatif, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.
  • Etika secara umum dapat dibagi menjadi:

1. Etika Umum, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat di analogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori.

2. Etika Khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud

  • Seseorang yang beretika tidak akan mungkin munafik karena etika tidak terbatas pada cara melakukan sebuah perbuatan, etika memberi norma tentang perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah apakah sebuah perbuatan boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Etika selalu berlaku walaupun tidak ada orang lain.


Sumber:

[01] Raymond Mcleod, Jr. 1995. Sistem Informasi Raymond Mcleod, Jr. 1995. Sistem Informasi Manajemen. Jilid I. Penerjemah: Hendra Teguh. Manajemen. Jilid I. Penerjemah: Hendra Teguh. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.

[02] Aji Supriyanto. 2005. Pengantar Teknologi Informasi. Salemba Infotek. Jakarta..

[03] http://www.consal.org.sg/webupload/forums/attachments/2270.doc

[04] http://students.ukdw.ac.id/~22981938/jurnal11.html

Rabu, 25 Februari 2009

Tugas IMK (Menganalisa Sebuah Website)

  1. WIBESITE

Kita membutuhkan sebuah Alamat Website (domain/URL) yang mudah di ingat, agar pengguna Internet dapat dengan mudah menemukan Website kita. Domain adalah nama dari website, misalnya yahoo.com, google.com, namaanda.com dan sebagainya. Sedangkan Hosting adalah tempat untuk menyimpan file di internet. Jika diibaratkan rumah, maka alamat rumah adalah domain, dan rumah tempat tinggal adalah hosting. Kita daftarkan pertama kali domain yang kita inginkan, misalnya namaanda.com. Setelah website jadi, kita tidak bisa membiarkannya begitu saja website kita tanpa kita memanajenya. Adapun salah satu caranya adalah dengan mempromosikannya website kita di dunia internet itu sendiri. Salah satu cara yang paling penting dan terbukti efektif adalah dengan pertukaran banner dan mendaftarkannya pada search engine di internet (seperti Alta Vista, Google, Fast Search, HotBot, Lycos, Excite, NetCrawler, dll). Website yang telah kita buat, jangan dibiarkan saja tanpa kita kontrol dan kita awasi. Kita hendaknya menganalisis setiap perkembangan hasil website kita dalam dunia internet. Bagaimana pengunjungnya setiap harinya apakah mengalami kenaikan atau malah sebaliknya, bagaimana dampaknya terhadap usaha kita apakah mengalami keuntungan ataupun kerugian harus kita analisis demi optimalnya website yang selama ini kita bangun.

Ø Apa yang menyebabkan suatu website disebut berkualitas baik?

  • Target audience yang tepat (tampilan, atau bahasa)
  • Menarik secara estetika
  • Waktu download yang cepat
  • Kemudahan navigasi
  • Kemudahan penggunaan
  • Kompatibel dengan berbagai macam browser
  • Kompatibel dengan bermacam resolusi layer (misalnya 800x600, 1024x768)
  • Keamanan akses
  • Credible

Ø Perencanaan WebSite

  • Menentukan tujuan dibuatnya suatu web site
  • Menganalisa pemirsa (audience)
  • Menganalisa kompetisi
  • Memahami kemampuan dan sumber daya yang kita miliki
  • Memetakan website yang sudah ada
  • Merancang website baru

Ada beberapa parameter yang harus kita pertimbangkan pada saat kita ingin membuat sebuah situs yang nyaman dibaca, diantaranya kita harus memperhatikan:

a) Who is Target Audience ?

Siapakah target pengakses situs kita ? Sebagai contoh, pada saat kita membuat situs yang akan dibaca oleh pengakses yang berusia di atas 40 tahun maka kita harus menyajikan informasi dengan huruf yang besar dan jelas, bukan menampilkannya dengan font-font yang kecil ukurannya yang membuat pengakses tidak nyaman dan kesulitan membacanya. Pengkatagorian isi mengikuti target pengunjung seringkali diperlukan untuk situs yang berskala besar seperti situs institusi pendidikan, situs pemerintahan, situs komunitas. Hal ini semata-mata untuk memudahkan pengunjung supaya mereka bisa dengan mudah mengakses informasi yang mereka butuhkan.

b) Pemilihan warna.

Warna merupakan salah satu elemen yang penting dalam tampilan sebuah situs. Situs dengan pemilihan warna yang baik akan membuat pengakses nyaman dan mempunyai kesenangan tersendiri pada saat dia mengakses situs dan membaca isi di dalamnya. Warna tersebut merupakan hasil dari cahaya yang merupakan perwujudan dari spektrum elektromagnetik. Jika panjang gelombang berada pada kisaran 400–700nm, luminans konstan dan saturasinya (jumlah cahaya putih yang ditambahkan) dijaga tetap, seseorang yang mempunyai penglihatan warna normal mampu membedakan kira- kira 128 warna yang berbeda. Banyaknya warna yang dapat dibedakan satu dengan yang lain bergantung pada tingkat sensitifitas mata seseorang. Sensitifitas ini tidak merata pada seluruh medan penglihatan seseorang. Mata dapat membedakan warna secara akurat ketika posisi obyek membentuk sudut sebesar ± 150 terhadap mata (dengan posisi kepala dan mata diam). Dengan warna manusia mampu membedakan satu objek dengan objek yang lain. Dengan warna manusia terbantukan dalam mengolah data menjadi informasi. Penggunaan warna yang sesuai dengan pengguna akan mempertinggi efektifitas tampilan grafis. Jika warna yang digunakan tidak mengindahkan aspek kesesuaian dengan pengguna, maka pengguna justru bisa menerima informasi yang salah. Tetapi tidak adanya standar yang dapat digunakan sebagai acuan resmi tentang penggunaan warna yang bagus, karena karakteristik orang per orang berbeda dalam hal persepsi tentang warna. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam menggunakan warna:

1) Aspek Psikologi

Hindari penggunaan tampilan yang secara simultan menampilkan sejumlah warna tajam. Warna merah, jingga, kuning, dan hijau dapat dilihat bersama–sama tanpa perlu pemfokusan kembali, tetapi cyan, biru, dan merah tidak dapat dilihat secara serempak dengan mudah. Pemfokusan kembali mata yang berulang–ulang akan menyebabkan kelelahan penglihatan. Hindari warna biru murni untuk teks, garis tipis dan bentuk yang kecil. Mata kita tidak diset untuk rangsangan yang terinci/kecil, tajam, bergelombang pendek. Hindari warna berdekatan yang hanya berbeda dalam warna biru. Sudut–sudut yang beda hanya pada prosentase warna biru akan terlihat sama. Pengamat yang lebih tua memerlukan aras ketajaman yang lebih tinggi untuk membedakan warna. Besarnya perubahan warna yang dapat dideteksi bervariasi untuk warna yang berbeda. Perubahan kecil dalam warna merah dan ungu sukar dideteksi dibandingkan dengan warna lain seperti kuning dan biru–hijau. Selain itu sistem penglihatan kita tidak siap untuk merasakan perubahan warna hijau. Hindari warna merah dan hijau yang ditempatkan secara berseberangan pada tampilan berskala besar. Warna yang lebih cocok adalah biru dan kuning. Warna yang berlawanan dapat digunakan bersama–sama. Merah dengan hijau atau kuning dengan biru merupakan kombinasi yang baik untuk tampilan sederhana. Kombinasi merah dengan kuning atau hijau dengan biru akan menghasilkan citra yang lebih jelek. Untuk pengamat yang mengalami kekurangan dalam melihat warna hindari perubahan warna tunggal. Warna akan berubah kenampakannya ketika aras cahaya sekeliling berubah sehingga tampilan akan berubah ketika cahaya sekeliling berbeda sangat tajam.di bawah ini merupakan contoh kombinasi warna yang tidak bagus/baik yang nantinya bisa membuat kejenuhan pada mata.


Latar Belakang

Garis Tipis dan Teks

Garis Tebal dan Teks

Putih

Hitam

Merah

Hijau

Biru

Cyan

Magenta

Kuning

Kuning Cyan

Biru Merah Magenta

Magenta Biru Hijau Cyan

Cyan Magenta Kuning

Hijau Merah Hitam

Hitam Kuning Putih

Hijau Merah Cyan

Putih Cyan

Kuning Cyan

Biru Magenta

Magenta Biru Hijau Cyan

Cyan Magenta Kuning

Hijau Merah Hitam

Kuning Hijau Putih

Cyan Hijau Merah

Putih Cyan Hijau


Dan dibawah ini merupakan kombinasi warna yang bisa digunakan dan nantinya tidak akan membuat kejenuhan pada mata.

Latar Belakang

Garis Tipis dan Teks

Garis Tebal dan Teks

Putih

Hitam

Merah

Hijau

Biru

Cyan

Magenta

Kuning

Biru Hitam Merah

Putih Kuning

Kuning Putih Hitam

Hitam Biru Merah

Putih Kuning Cyan

Biru Hitam Merah

Hitam Putih Biru

Merah Biru Hitam

Hitam Biru Merah

Kuning Putih Hijau

Hitam Kuning Putih Cyan

Hitam Merah Biru

Kuning Magenta Hitam Cyan Putih

Merah Biru Hitam Magenta

Biru Hitam Kuning

Merah Biru Hitam

2) Aspek Perceptual (persepsi)

Persepsi adalah proses pengalaman seseorang dalam menggunakan sensor warnanya. Diterima tidaknya layar tampilan warna oleh para pengguna, sangat bergantung pada bagaimana warna digunakan. Warna dapat meningkatkan interaksi hanya jika implementasinya mengikuti prinsip dasar dari penglihatan warna oleh manusia. Tidak semua warna mudah dibaca. Secara umum latar belakang dengan warna gelap akan memberikan kenampakan yang lebih baik (informasi lebih jelas) dibanding warna yang lebih cerah dan hindari diskriminasi warna pada daerah yang kecil

3) Aspek Kognitif

Jangan menggunakan warna yang berlebihan karena penggunaan warna bertujuan menarik perhatian atau pengelompokan informasi. Sebaiknya menggunakan warna secara berpasangan. Kelompokkan elemen – elemen yang saling berkaitan dengan latar belakang yang sama, warna yang sama membawa pesan yang serupa, Urutkan warna sesuai dengan urutan spektralnya dan kecerahan dan saturasi akan menarik perhatian. Warna hangat dan dingin sering digunakan untuk menunjukkan arah tindakan. Biasanya warna hangat untuk menunjukkan adanya tindakan atau tanggapan yang diperlukan. Warna yang dingin biasanya digunakan untuk menunjukkan status atau informasi latar belakang.

c) Desain Struktur Content

Struktur content yang baik adalah bisa membuat pengunjung merasa mudah dalam mencari sebuah informasi. Struktur content ini bila digambarkan meliputi: Apa sajakah isi dari situs anda ? apakah sajakah menu utama dan sub menu yang akan ditampilkan ? aplikasi web apa sajakah yang akan diletakkan di situs anda ? Pendefinisian isi sebuah situs sangat penting dilakukan pada saat anda memulai sebuah proses desain secara umum.

d) Desain Tata Letak Situs

Meliputi bagaimana penempatan isi situs secara umum. Isi situs secara umum seperti ada sebuah menu, lalu ada isi (content) , header (title), Footer, dan isi-isi lainnya menyesuaikan struktur situs yang sudah kita rancang sebelumnya. Lalu misalnya ada sebuah foto yang ingin anda tonjolkan/tampilkan, bagaimana penempatannya? Banner ? dan elemen-elemen lain dari sebuah situs. Kombinasi tata letak dari semua elemen-elemen yang ingin ditampilkan akan berpengaruh pada tampilan dan selanjutnya pengunjung akan menilai tata letak situs anda.

e) Desain Grafis

Desain grafis merupakan elemen utama yang diperhatikan oleh pengunjung situs karena disini ada sebuah kondisi dimana pengunjung akan berkomentar, situs ini bagus atau tidak. Parameter-parameter yang kita bahas sebelumnya seperti desain layout, struktur content dan lainnya sangat berpengaruh untuk desain grafis situs anda. Terutama untuk desain tata letak biasanya menjadi satu dalam proses desain. Itu hanya masalah cara dan kebiasaan dari masing-masing desainer.

f) Navigasi

Apakah navigasi yang digunakan memudahkan pengunjung untuk mencari informasi dalam situs tersebut ? Navigasi yang baik tergantung dari struktur menu yang disusun pada saat pembuatan struktur content secara menyeluruh. Untuk implementasinya di situs bisa menggunakan berbagai macam cara seperti:

  • pull down menu
  • jump menu (select form)
  • tree menu

Menu-menu tersebut pada umumnya dibuat dengan pemrograman javascript, applet maupun yang lainnya dan perlu juga diperhatikan kompatibilitasnya dengan browserbrowser yang umum dipakai.

Contoh:

Halaman website dari www.jejekkasus.com

Pewarnaan pada website ini sangat kurang sekali dan begitu juga dengan susunan tool’snya. Kurang menarik bagi pengguna, karena dalam membuka subuah website orang akan memperhatikan penampilan dari sebuah website tersebut. Karena dengan penampilan dan pewarnaan yang bagus, orang akan betah dan merasa nyaman untuk melihat sebuah website tersebut. Selain dari segi warnanya, tampilannya juga kurang menarik karena pada website tersebut tidak ada aikon atau gambar (animasi) yang ada hubungannya dengan website tersebut. Dengan melihat halaman depan atau homenya orang masih ragu dan tidak tahu wensite ini menampilkan sebuah berita atau informasi tentang apa saja yang bisa diambil dari website tersebut. Jadi website ini masih banyak kekuranagnya, baik dari segi penampilannya (fisikal) maupun yang lainnya.


  1. PRINSIP FISIKAL DAN PRINSIP KOGNITIF DALAM FAKTOR ERGONOMI SEBUAH WEBSITE

Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia.

a) Prinsip Fisikal

· Menjadikan segala sesuatu mudah dijangkau

Ketika membuka sebuah website orang akan melihat tampilan sebuah website apakah tampilan website itu menarik atau tidak sehingga website menjadikan segala sesuatu mudah dijangkau dalam mencari sebuah informasi.

· Bekerja dengan tinggi yang sesuai

Website dapat memberikan informasi ataupun pengetahuan bagi seseorang untuk mencari sesuatu sehingga sebuah website harus benar-benar bekerja sesuai dengan kebutuhan yang dapat memberikan informasi. Mengurangi pengeluaran tenaga yang berlebihan, Sebuah tampilan website harus mengurangi tampilan yang membuat pengunjung merasa bosan dan menggunakan warna –warna yang terang. Meminimalkan keletihan, Sebuah website harus meminimalkan keletihan pada saat orang mengunjung website sehingga pada saat website itu saat loading orang tidak terlalu lama untuk menunggu website itu terbuka.

· Mengurangi pengulangan yang berlebihan

Sebuah website harus mengurangi tampilan yang berulang-ulang karena membuat orang merasa bosan bila memebuka web tersebut.

· Meminimalkan contact stress,

Pada saat orang membuka website kita orang tersebut harus merasa nyaman bila membuka website kita sehingga dapat menghilangkan stress orang karena dengan tampilan website yang begitu menarik dan memberikan informasi terbaru orang tersebut akan merasa nyaman dan senang.

· Menciptakan lingkungan yang menyenangkan

Sebuah website harus menciptakan pengunjung website merasa senang saat membuka sebuah website.

· Memberikan jarak ruang dan akses

Sebuah Website dapat memberikan jarak ruang dan akses yang luas sehingga pengunjung dapat mengaksesnya ke berbagai Negara dalam mencari informasi seperti pengetahuan teknologi informasi,mencari pekerjaan dll.

b) Prinsip Kognitif

Ø Adanya Standarisasi, Dalam membuat sebuah website harus mempunyai standrisasi yang harus memicu pada kebaikan untuk sebuah website tersebut.

Ø Membuat stereotype

Stereotipe adalah pendapat atau prasangka mengenai orang-orang dari kelompok tertentu, dimana pendapat tersebut hanya didasarkan bahwa orang-orang tersebut termasuk dalam kelompok tertentu tersebut. Stereotipe dapat berupa prasangka positif dan negatif, dan kadang-kadang dijadikan alasan untuk melakukan tindakan diskriminatif.

Ø Menghubungkan aksi dengan persepsi

Prinsip kognitif (pola pikir manusia) dapat menghubungkan aksi dan persepsi setiap orang sehingga diambil suatu persepsi secara bersama-sama.

Ø Mempermudah pemaparan suatu informasi

Sebuah website orang dapat memberikan kritikan dan saran tentang penampilan website yang telah kita buat sehingga dari kritikan tersebut kita dapat memperbaiki atau memperbaharui tampilan website.

Ø Menyajikan informasi pada level yang tepat secara detail

Dalam membuat sebuah website kita harus menyajikan sebuah informasi yang tepat secara detail sehingga orang yang melihat dan membuka website dapat mengetahui informasi sehingga informasi ini diketahui oleh orang lain.

Ø Memberikan image/gambaran yang jelas

Pada sebuah website harus memberikan image (gambar) yang jelas sehingga orang yang melihatnya tahu maksud gambar yang telah kita buat.

Ø Membuat redundansi

Pada prinsip kognitif dalam faktor ergonomi di buat redudansi.

Ø Membuat pola

Merancang sebuah website harus membuat pola sehingga pola-pola apa saja yang dibutuhkan dalam website.

Ø Memberikan stimulan yang bervariasi sesuai kondisi

Prinsip kognitif bila ditinjau dari sebuah tampilan website harus memberikan stimulant yang bervariasi sehingga orang yang melihat website kita tidak merasa jenuh dan disesuaikan dengan kondisi masyarakat.

Ø Memberikan umpan balik secara cepat/seketika

Orang yang membuat website harus memberikan umpan balik antara si pembuat dengan si pemakai sehingga mereka dapat kritik atau saran yang bersifat membangun kreativitas penampilan website.

Kesimpulan:

1. fungsi dari website adalah sarana alternatif dalam penyampaian informasi.

2. Informasi yang ditempatkan dalam website bermacam-macam (mis: pengetahuan, berita, permainan, iklan).

3. Faktor kebutuhan menggunakan website antara lain:

· Kemudahan dalam pendistribusian informasi ke khalayak umum (tidak terbatas ruang dan waktu).

· Kecepatan penyampaian informasi yang up to date.

· Informasi yang disampaikan lebih interaktif dibandingkan media lainnya.

4. Saat membangun website, perhatikan peta potensi SDM yang ada, akan lebih baik bila kita mampu memanfaatkan SDM yang ada apakah itu untuk dunia endidikan, bisnis maupun pengetahuan dab berita untuk membangun website ang bagus.

5. Dan yang terpenting adalah, kita harus mampu memelihara website secara mandiri, tidak ada ketergantungan dengan pihak lain.

Sumber:

Ø Sugeng Wibowo (sugeng@sekolah2000.or.id) Yayasan Sekolah2000

Ø Computing.co.uk Source: BeritaNET .com

Ø www.jejekkasus.com